Angiospermae berasal dari dua kata yaitu angios yang mempunyai arti tertutup sedangkan sepermae yang mempunyai arti biji. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang dapat menghasilkan biji. Serta dilindungi dengan karpel atau daun buahnya serta pembuahannya ganda. Memiliki alat perkawinan yang berupa bunga atau disebut juga Anthophyta. Angiosperma juga mempunyai nama lain yaitu Magnoliophyta.
Tumbuhan berbiji tertutup dikelompokkan sebagai "angiospermae". Kelompok tumbuhan ini masuk ke pengklasifikasian Spermatophyta. Angiospermae memiliki jumlah spesies yang banyak dan secara umum terbagi ke dalam dua kelas utama yang kita kenal: monokotil dan dikotil.
Ciri-ciri Angiospermae
- Mengutip buku Flora Angiospermae susunan Rahmayani, dkk, berikut ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup:
- Bakal biji terletak di dalam megasporofil
- Megasporofil termodifikasi menjadi daun buah (karpel) yang umumnya daun buah berdaging tebal
- Struktur tubuhnya terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga
- Memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan generatif (
- Bunganya memiliki bagian steril, yaitu sepal (mahkota bunga) dan petal (kelopak bunga)
- Habitus berupa semak, perdu, pohon, atau liana.
- Bunga pada angiospermae terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari dan putik:
- Bunga pada tumbuhan angiospermae terdiri dari Kelopak bunga yang merupakan bagian bunga paling luar yang menyelimuti mahkota ketika masih kuncup.
- Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup dan akan terbuka jika mahkota mekar.
- Mahkota bunga berfungsi membantu proses reproduksi pada tumbuhan.
- Fungsi utama dari benang sari adalah untuk menghasilkan serbuk sari sebagai rumah gamet jantan, atau sel kelamin, yang diperlukan untuk reproduksi.
- Putik berfungsi sebagi alat kelamin betina pada bunga, putik sendiri tersusun atas daun-daun yang telah melalui metamorfosis.
SISTEM REPRODUKSI ANGIOSPERMAE
Ada sekitar 270.000 spesiel Angiospermae yang dikenal pada hari ini, Angiospermae mencangkup semua tumbuhan yang mempunyai bunga dan menghasilkan biji tertutup di dalam sebuah karpel. Ada beberapa jenis reproduksi di antaranya sebagai berikut ini:
RERPRODUKSI VEGETATIF
Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi tanpa melalui peleburan gamet jantan dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan induknya. Reproduksi vegetatif dibagi lagi menjadi dua yaitu vegetatif alami dan vegetative buatan, berikut ini
RERPRODUKSI VEGETATIF ALAMI
Sistem Reproduksi Angiospermae pada vegetatif Alami adalah :
- Tunas adalah bakal individu baru yang muncul di batang bagian bawah. Contoh : pohon pisang dan beberapa jenis palem.
- Rhizoma atau akar rimpang adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh : Jahe, lengkuas, sansivera, bunga tasbih, kunyit, dan alang-alang.
- Geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah. Contoh : tanaman stroberi, arbei, dan pegagan.
- Umbi Akar adalah pembengkakan pada bagian akar karena perubahan fungsi dan sebagai cadangan makanan. Contoh : Dahlia, wortel, dan lobak.
- Umbi Batang adalah pembengkakan pada bagian batang karena perubahan fungsi dan sebagai cadangan makanan. Contoh : ubi jalar dan kentang.
- Umbi lapis adalah modifikasi batang beserta daun yang memperlihatkan struktur berlapis-lapis. Contoh : Bawang merah, bawang bombai, dan bunga bakung.
- Tunas adventif adalah tunas yang muncul selain di batang. Contoh : akar sukun,cemara, dan daun cocor
RERPRODUKSI VEGETATIF BUATAN
Sistem Reproduksi Angiospermae pada vegetatif Buatan adalah :
- Cangkok adalah mengelupas kulit tangkai dan dibalut dengan tanah, serta dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik. Salah satu keunggulan cangkok adalah membuat tumbuhan cepat berbuah, tumbuhan dapat memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah tanaman mudah roboh dan tidak tahan kering. Contoh : mangga, jeruk dan jambu air.
- Merunduk adalah membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga tumbuh akar. Keuntungan dari perkembangbiakan merunduk adalah menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah susah mendapatkan tanaman baru dalam jumlah banyak. Contoh : bunga almanda.
- Mengenten adalah memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis dan berbeda sifat. Kelebihan dari mengenten adalah cepat berproduksi, bisa memperoleh tanaman yang kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon. Kekurangannya adalah jenis pohon yang disambung jumlahnya terbatas. Contoh: jeruk, mangga, kakao, belimbing, dan karet.
- Okulasi adalah menempel mata tunas dari tanaman ke batang tanaman lain sejenis. Salah satu kelebihan okulasi adalah memperoleh tanaman dengan produktifitas tinggi, penyiapan benih yang lebih singkat. Kelemahannya adalah terkadang hasil okulasi kurang normal dan belum tentu ada keserasian antara batang bawah dengan batang atas. Contoh : bougenvile dan puring.
- Stek adalah memotong suatu tanaman dan ditanam untuk menghasilkan individu baru. Keuntungannya adalah tanaman baru akan menghasilkan rasa buah yang manis, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak. Sedangkan kerugiannya adalah teknik stek akan mempengaruhi tingkat kesuburan, menghasilkan akar serabut. Contoh : ketela pohon, sukun, dan cocor bebek
Klasifikasi Angiospermae
Tumbuhan berbiji tertutup terdiri atas dua kelas, yaitu kelas Monocotyledonae dan Dicotyledonae. Berikut penjelasannya Grameds:
Kelas Monokotil
Ciri utama tumbuhan monokotil adalah akar berbentuk serabut, batang beruas-ruas, tidak berkambium, pertulangan daun sejajar atau melengkung, bagian-bagian bunga berjumlah tiga atau kelipatannya, memiliki satu kotiledon atau keping lembaga. Beberapa contoh famili dalam kelas monokotil adalah sebagai berikut:
- Liliaceae, contohnya Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloria superba (kembang telang).
- Amaryllidaceae, contohnya Agave sisalana (sisal), Agave cantala (kantala).
- Poaceae, contohnya Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicum milliaceum (jewawut).
- Zingiberaceae, contohnya Zingiber officinale (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alpinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).
- Musaceae, contohnya Musa paradisiaca (pisang), Musa textiles (pisang manila).
- Orchidaceae, contohnya Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis.
- Arecaceae, contohnya Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elaeis guinensis (kelapa sawit).
- Araceae, contohnya Colocasia esculenta (talas), Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macroriza (sente).
Kelas Dikotil
Ciri utama tumbuhan dikotil adalah akar berbentuk tunggang, batang bercabang dan beruas-ruas, berkambium, letak berkas pengangkut teratur, tipe berkas pengangkut kolateral terbuka, pertulangan daun menyirip atau menjari, bagian-bagian bunga berjumlah 4, 5 atau kelipatannya, memiliki 2 keping lembaga atau kotiledon. Beberapa contoh tumbuhan famili dalam kelas dikotil adalah:
- Euphorbiaceae, contohnya Manihot utilissima (singkong), Hevea brasiliensis (para, karet).
- Moraceae, contohnya Ficus benjamina (beringin), Artocarpus integra (nangka), Artocarpus communis (keluwih).
- Papilionaceae, contohnya Vigna sinensis (kacang panjang), Phaseolus radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Crotalaria sp (orok-orok).
- Caesalpiniaceae, contohnya Caesalpinia pulcherrima (kembang merak), Tamarindus indica (asam).
- Mimosaceae, contohnya Mimosa pudica (putri malu), Leucaena glauca (petai cina), Parkia speciosa (petai).
- Malvaceae, contohnya Hibiscus tiliaceus (waru), Hibiscus rosasinensis (kembang sepatu), Gossipium sp (kapas).
- Bombacaceae, contohnya Durio zibethinus (durian), Cieba pentandra (randu).
- Rutaceae, contohnya Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis), Citrus maxima (jeruk gulung).
- Myrtaceae, contohnya Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca leucadendron (kayu putih), Psidium guajava (jambu biji).
- Verbenaceae, contohnya Tectona grandis (jati), Lantana camara (lantana).
- Labiatae atau Lamiaceae, contohnya Coleus tuberosus (kentang hitam).
- Convolvulaceae, contohnya Ipomoea batatas (ubi jalar), Ipomoea reptans (kangkung).
- Apocynaceae, contohnya Plumeria acuminate (kamboja), Allamanda cathartica (alamanda).
- Rubiaceae, contohnya Morinda citrifolia (mengkudu, pace), Coffea Arabica (kopi), Cinchona suecirubra (kina).
Manfaat Angiospermae
Beberapa contoh tumbuhan angiospermae, diantaranya Durian, Jambu, Mangga, Rambutan, Apel, Pir, Tomat, Terong, Jagung, Pepaya, Semangka, Stoberi, Alpukat, Kelengkeng, Anggur, Kunyit, Jahe, Lengkuas, Temulawak, Bawang merah, Bawang putih, Bawang Bombay, Kentang Ubi jalar, Cocor bebek, Bunga mawar, Pegagang, Kemesek, Rotan, Bambu, Jati, Meranti, Kaktus. Berikut ini beberapa manfaat angiospermae dalam kehidupan sehari-hari :
- Sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, contoh tumbuhan padi.
- Sebagai sumber protein, contoh kacang hijau.
- Sebagai sumber lemak, contoh kelapa.
- Sebagai sumber vitamin dan mineral, contoh tomat.
- Sebagai bahan sandang atau pakaian, contoh kapas.
- Sebagai bahan pemberi rasa nikmat pada makanan atau minuman, contoh kopi.
- Sebagai bahan bangunan, contoh pohon jati.
0 Response to "Tumbuhan Angiospermae: Pengertian, Ciri, Reproduksi, Siklus, Klasifikasi & Contoh"
Posting Komentar