Kisah Inspirasi manusia pembawa ember dan manusia pembawa pipa

Disuatu Lembah Italy, Zaman dahulu kala sekitar tahun 1801 ada 2 orang sahabat yang tinggal dilembah itu, yang pertama bernama Pablo dan yang kedua bernama Bruno. Ke-2 anak muda itu merupakan orang-orang yang berkualitas, mempunyai semangat dan ambisi yang kuat untuk menggapai tujuannya, serta memiliki cita-cita yang tinggi.

Mereka berdua pun berkhayal, berharap suatu hari nanti mereka akan menjadi orang yang paling kaya didesa itu. Mereka berdua sama-sama cemerlang dan sangat tekun dalam bekerja, yang mereka perlu hanyalah kesempatan mewujudkan impian itu. Seperti kata pepatah "KESIAPAN haruslah bertemu dengan KESEMPATAN". Saat ini yang mereka tunggu adalah kesempatan emas agar apa yang diinginkan dan dicita-citakan segera terwujud.

Pada suatu hari kesempatan emas yang mereka tunggu selama ini akhirnya datang, kepala desa memberi  pekerjaan kepada mereka untuk mengangkut air dari danau ke desanya untuk memenuhi kebutuhan airwarga desanya. Setiap ember yang terisi penuh, mereka akan menerima bayaran 1 sen. Jadi, kalau satu hari bisa mengangkut 20 ember maka mereka akan memperoleh penghasilan 20 sen. Tanpa menunggu perintah selanjutnya, keduanya langsung membawa 2 buah ember dan segera menuju danau.  epanjang siang keduanya mengangkut air dengan menggunakan ember. Menjelang sore, tempat penampungan air sudah penuh sampai kepermukaan dan kepala desa pun menggaji kedua pemuda tersebut berdasarkan jumlah ember yang mereka bawa.

Sejak awal melakukan pekerjaan ini, Pablo menyadari bahwa akan sulit membangun saluran pipa itu kedesanya. Menggali tanah keras yang banyak batu kerikil dan kostur tanah yang naik turun sangatlah jelas tak kalah menyakitkan dengan luka lecet dan punggung nyeri karena mengangkut air. Pablo pun juga menyadari bahwa upah yang dia terima sekarang ini berdasarkan jumlah ember yang diangkutnya, maka jelas secara otomatis penghasilannya akan menurun. Dan Dia juga sangat paham sekali bahwa untuk menghasilkan saluran pipa air ke desanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 tahun agar pipanya dapat berfungsi seperti yang diharapkan.

Bruno yang punya penghasilan dua kali lipat dibandingkan pablo, hampir setiap saat membangga-banggakan barang baru yang berhasil dibelinya. Dia juga selalu mengatakan Pablo bodoh, karena telah meninggalkan pekerjaan yang jelas-jelas menghasilkan banyak uang itu. Bruno juga telah berhasil membeli seekor sapi, dia juga sering terlihat untuk makan diwarung-warung sehingga orang desa pun memanggilnya Mr.Bruno ! Mereka selalu menyambutnya kemanapun ia pergi, Bruno pun tak segan-segan mentraktir para penyambutnya ini dengan minum-minum di Bar.

Baca juga : Cara mudah Lulus Ujian Berbasis Komputer


Kini, pemandangan kontras mulai nampak diantara kedua sahabat itu. Sementara Bruno asyik berbaring santai. Pada akhir minggu, Pablo terus menggali saluran pipanya sampai berkeringat dan terlihat lelah. Namun Pablo tetap terus melakukan idenya itu untuk membuat saluaran pipa air. Pada bulan-bulan awal, Pablo memang belum menunjukkan hasil apapun dari usahanya. Tampak betul bahwa pekerjaannya sangatlah berat, bahkan jauh lebih berat dari pekerjaan yang dilakukan Bruno. Selain harus tetap bekerja diakhir
minggu, Pablo juga bekerja dimalam hari. Tapi Pablo selalu mengingatkan pada dirinya sendiri bahwa cita-cita masa depan itu sesungguhnya dibangun berdasarkan pada perjuangannya yang dilakukan hari ini.

kisah ini sering kita dengan, baik saat mengikuti seminar atau seminar motivasi, saat belajar bersama teman-teman atau pada saat kita membaca kisah tersebut dalam buku. ini merupakan sebuah gambaran pola pikir yang dimilki oleh orang-orang. secara garis  besar ada dua pola pikir yaitu pembawa ember dan pembuat pipa.

Dari kisah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita mau jadi bruno atau pablo. siapkan diri anda untuk menjadi bruno atau pablo. Demikian kisah ini semoga bermanfaat. bersiapkan menjadi yang lebih aik.


0 Response to "Kisah Inspirasi manusia pembawa ember dan manusia pembawa pipa"

Posting Komentar